Lebih dari Sekadar Melek Teknologi
Konsep digital leadership ini lebih dari sekadar kemampuan teknis menggunakan teknologi. Seorang pemimpin publik dituntut untuk cepat tanggap terhadap perkembangan teknologi agar mampu menangkap aspirasi masyarakat dan mengarahkan organisasinya menuju kemajuan.
Hard Skill dan Soft Skill: Dua Sisi Mata Uang Digital Leadership
Menteri Anas menggarisbawahi pentingnya dua jenis keterampilan digital yang harus dikuasai oleh pemimpin:
- Hard Skill: Penguasaan teori dan metodologi sektor publik, seperti teori organisasi dan analisis kebijakan, harus diimbangi dengan pengetahuan mendalam tentang teknologi digital.
- Soft Skill: Kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, presentasi publik, penguasaan bahasa Inggris, coding, kreativitas, resolusi konflik, negosiasi, dan kolaborasi menjadi modal penting bagi seorang pemimpin di era digital.
Digitalisasi untuk Reformasi Birokrasi
Keterampilan digital juga menjadi kunci dalam mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang menjadi pilar reformasi birokrasi tematik. Digitalisasi yang terstruktur akan berdampak luas pada upaya penanggulangan kemiskinan, peningkatan investasi, dan percepatan program prioritas Presiden.
Keterampilan Abad 21: Bekal Pemimpin Masa Kini
Lima keterampilan utama yang diperlukan untuk mendukung pemerintahan digital meliputi kepemimpinan digital, profesionalisme digital, sosio-emosional digital, keterampilan pengguna digital, dan keterampilan abad 21. Kemampuan ini memungkinkan pemimpin publik untuk lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Inspirasi dari Asrama YAPI: Keseimbangan Kepemimpinan Digital dan Spiritual
Sebagai alumni Asrama YAPI, Menteri Anas berbagi motivasi kepada para mahasiswa. Selain digital leadership, ia menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan sebagai kunci sukses seorang pemimpin. Ia juga mengapresiasi peran asrama YAPI dalam membentuk karakter disiplin dan kepemimpinan para mahasiswa.