Prawoto Mangkusasmito, Wakil Perdana Menteri Kabinet Wilopo-Prawoto
Wartomo Dwijojuwono, Mahasiswa Akademi Dinas Luar Negeri
Meester Sindian Djajadiningrat, Kepala Jawatan Pajak Bumi
Abdul Kadir, Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Djamalus Nurut, Pelajar
Joesdi Ghazali, Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam
Hariri Hady, Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Ismael Hassan, Mahasiswa Akademi Wartawan.
Pendirian Yayasan
Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) didirikan pada tanggal 26 Mei 1952 di Jakarta oleh sejumlah tokoh penting dari Partai Masjumi dan Pelajar Islam Indonesia (PII). Beberapa tokoh pendiri termasuk Prawoto Mangkusasmito, Mr. Sindian Djajadiningrat, Joesdi Ghazali, Wartomo Dwijojuwono, Djamilus Nurut, Abdul Kadir, Hariri Hady, dan Ismael Hassan. Prawoto Mangkusasmito, salah satu pendiri utama, memainkan peran penting dalam pendirian yayasan ini, terutama dalam mengurus masalah keuangan dan menghubungkan yayasan dengan para donatur, terutama anggota Partai Masjumi dan organisasi terkait seperti PII dan Yayasan Sosial Islam
Latar Belakang Pendirian
YAPI didirikan dengan beberapa latar belakang utama:
Kebutuhan Tempat Tinggal : Banyak mantan tentara pelajar/pejuang yang melanjutkan pendidikan di Jakarta mengalami kesulitan dalam mencari tempat tinggal. YAPI hadir untuk meringankan beban tersebut dengan menyediakan asrama bagi para pelajar dan mahasiswa Islam yang datang dari luar kota.
Pembangunan Generasi Berjiwa Islam : YAPI juga bertujuan untuk membentuk generasi baru yang berjiwa Islam, guna berkontribusi dalam pembangunan negara, bangsa, dan agama.
Perbaikan Moral Pelajar : Pada tahun 1950-an, banyak pelajar dan mahasiswa Islam di Jakarta yang terpengaruh oleh mode dan budaya Barat. YAPI didirikan untuk memperbaiki moral mereka dan meningkatkan pemahaman tentang agama Islam.
Tujuan Yayasan
Sejak awal pendiriannya, YAPI memiliki tujuan utama yang tercantum dalam Anggaran Dasar Nomor 63 tahun 1952 pasal 3. Tujuan tersebut adalah untuk membantu meringankan beban pelajar Islam dalam hal perumahan dan menyelenggarakan pembangunan angkatan baru yang berjiwa Islam guna pembangunan negara, bangsa, dan agama. Tujuan lain adalah untuk mempertemukan pelajar santri dan pelajar umum agar terjadi interaksi penguasaan ilmu umum dan agama.
Peran Prawoto Mangkusasmito
Prawoto Mangkusasmito, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Masjumi dan Wakil Perdana Menteri dalam kabinet Wilopo, menjadi Ketua Umum Pertama YAPI dari tahun 1952 hingga 1962. Di bawah kepemimpinannya, YAPI berkembang dan berhasil mendirikan dua asrama, yaitu Asrama Sunan Gunung Jati di Jalan Bunga No.7, Jatinegara pada tahun 1952 dan Asrama Sunan Giri di Jalan Sunan Giri No.1, Rawamangun pada tahun 1962.
Nama Yayasan
Nama Yayasan Asrama Pelajar Islam dipilih untuk menjaga netralitas dan tidak memihak kepada satu organisasi pemuda tertentu. Hal ini dilakukan agar yayasan dapat mencakup seluruh organisasi Islam, seperti Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), tanpa terlihat eksklusif.
Dengan latar belakang, tujuan, dan sejarah yang kaya, YAPI terus memainkan peran penting dalam mendukung pendidikan dan perkembangan moral pelajar serta mahasiswa Islam di Indonesia.
Jl. Bunga No.21 11, RT.11/RW.9, Palmeriam, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13140
Jl. Sunan Giri No.1, RT.2/RW.15, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
alan Kompos No. 19 RT11/RW08, Kel, RT.11/RW.8, Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12630
Jl. Balai Pustaka I No.3, RT.3/RW.10, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Guna mewujudkan pengabdiannya di bidang pendidikan maka YAPI menjalin hubungan kerja sama dengan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar untuk menyelenggarakan lembaga pendidikan formal yaitu Sekolah Islam Al Azhar
Saat ini YAPI memiliki beberapa unit sekolah